Minggu, 25 September 2011

RENUNGAN: MEMAHAMI FEMINISME

Liberalisme, adalah suatu faham yang menyatakan bahwa kebebasan adalah nilai utama dalam masyarakat. Sebagai faham dogmatis andalan Barat, selanjutnya liberalisme dikemas menjadi filsafat, untuk kemudian disusupkan ke berbagai ranah, termasuk ke ranah gerakan wanita, maka lahirlah dogma feminisme.


Sebagaimana diketahui, feminisme adalah suatu faham yang menyatakan bahwa wanita adalah makhluk terbaik dan tertinggi derajatnya, sehingga berhak untuk mendominasi laki-laki. Untuk menebarkan ajarannya, faham ini menggunakan perspektif konflik dalam melihat relasi laki-laki dengan perempuan, atau suami dengan istri.


Akibatnya rumah tangga bagaikan ”ring tinju”, karena baik laki-laki maupun perempuan berjuang sekuat tenaga untuk memperoleh dominasi. Pekerjaan domestik (ibu rumah tangga) dengan pekerjaan publik (wanita karir) dilihat secara strukturatif, di mana pekerjaan publik dianggap lebih tinggi derajatnya daripada pekerjaan domestik.


Akibatnya wanita berbondong-bondong keluar rumah. Mereka memasuki pabrik-pabrik, kantor-kantor, dan tempat karir lainnya. Anak-anak mereka dititipkan di PAUD (Pengasuhan Anak Usia Dini) sejak pagi hingga menjelang malam.


Padahal PAUD memiliki tugas mulia, yaitu membantu orang tua mengasuh atau mendidik anak sejak dini, agar saat remaja dan dewasa maka anak-anak ini dapat menjadi remaja atau dewasa yang berkualitas. Dengan kata lain, sesungguhnya PAUD tidaklah dimaksudkan untuk mendorong wanita berbondong-bondong ke luar rumah. PAUD dimaksudkan untuk mendukung regenerasi yang berkualitas.


Bukankah Allah SWT telah mengingatkan, bahwa wanita hendaklah menghindari keburukan (lihat QS.33:30) dengan melakukan kebaikan (lihat QS.33:31), caranya dengan tidak menarik perhatian (lihat QS.33:32). Oleh karena itu, wanita hendaklah berada di rumah (lihat QS.33:33), agar ia terhindar dari ekses pekerjaan publik yang berupa komoditisasi wanita, dan agar ia dapat fokus pada pekerjaan domestik yang berupa pengelolaan regenerasi.


Renungkanlah, semoga Allah SWT meridhai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar