Sabtu, 26 Juni 2010

MAMPU MENGANGKAT DIRI

Setelah seseorang berhasil membangun percaya diri, “beralamat sendiri”, mampu mengatur diri, dan mampu mengembangkan diri, maka ia berpeluang untuk mampu mengangkat diri. Sebagaimana diketahui ”mengangkat diri” adalah suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang, di mana ia dapat menempatkan atau memposisikan dirinya sebagai individu yang memiliki tingkat dan kualitas diri yang lebih baik atau lebih tinggi dari sebelumnya.


Agar seseorang dapat memiliki kemampuan mengangkat diri, maka ia harus memperhatikan tingkat dan kualitas diri yang ingin dicapainya. Tingkat diri yang akan ditetapkan, haruslah berdasarkan kualifikasi diri yang telah dicapainya saat ini, yang meliputi keahlian dan kompetensi yang ada pada dirinya. Keahlian diperlihatkan oleh kemampuannya dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan tertentu dengan baik, berdasarkan latihan yang terus menerus yang dilakukannya selama ini. Sementara itu, kompetensi diperlihatkan oleh kemampuannya dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan tertentu dengan baik, berdasarkan keahlian dan bakat yang dimilikinya.


Tingkat diri akan semakin berada pada posisi yang baik (tinggi) bila didukung oleh kualitas diri yang baik pula. Sementara itu, kualitas diri ditandai oleh karakter yang dimiliki seseorang, yang merupakan personalitas atau kepribadian seseorang, yang membuat seseorang berbeda dengan orang lain. Apabila seluruh capaian kualitas diri berada pada ”lintasan” kualitas yang ingin dicapai oleh seseorang, maka hal ini akan menjadikannya memiliki suatu kualitas yang tipikal atau unik.


Kualitas tipikal seseorang yang berupaya mengangkat diri akan mewujud dalam kesiapan untuk menjalani hidup sebaik mungkin, dengan tetap memikirkan prospek kehidupannya di masa depan. Apabila prospek yang dipikirkannya mewujud, ia telah siap menyambutnya dengan responsif. Prospek yang mewujud tidak akan diresponnya secara reaktif (respon berlebihan), tidak pula pasif (tanpa respon), dan tidak pula sekedar aktif (merespon sekedarnya), melainkan secara responsif (merespon secara proporsional).


Orang ini akan menghargai waktu, karena merupakan bagian dari kehidupan. Tepatnya, kehidupan merupakan proses mengisi aktifitas pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku dalam rentang waktu tertentu. Oleh karena itu, menghargai waktu merupakan wujud dari penghargaannya kepada kehidupannya yang penuh makna dihadapan semesta, manusia, dan Tuhan.


Orang yang berupaya mengangkat diri memahami, bahwa ia pernah menjalani kehidupannya di masa lalu, sedang menjalani kehidupan di masa kini, dan akan menjalani kehidupan di masa depan. Kehidupan masa depan yang difahaminya juga meliputi kehidupan masa depan duniawi, dan kehidupan masa depan akherat.

4 komentar:

  1. blognya keren kk, motivasi2 di dalamnya juga mantap. saya baru belajar membuat blog. mohon komentnya juga di blog saya di: http://alhaksblog.blogspot.com/
    kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan... ^_^

    BalasHapus
  2. Mantaaaf____, positif thinking s'lalu!

    BalasHapus
  3. mantafff pak,............ slm kenal balik juga,..........

    semoga mengangkat diri dapat mengangkat muka dari dunia kehidupan kita di muka umum

    BalasHapus