Sabtu, 28 Januari 2012

BETTER HEALTH

“Better health” berarti “lebih sehat”. Istilah “better health” penting bagi setiap manusia, karena ketika hidup dalam keadaan sehat, seorang manusia dapat sebaik-baiknya beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin.


Berkaitan dengan kesehatan, Rasulullah Muhammad SAW telah memberi teladan yang baik. Hingga berusia 63 tahun, Rasulullah Muhammad SAW hanya beberapa kali mengalami sakit ringan. Gaya hidup sehat versi Rasulullah Muhammad SAW biasa disebut dengan istilah “Ath Thibbun Nabawi”.


Ath Thibbun Nabawi, terdiri dari: Pertama, mencegah datangnya penyakit dan racun, dengan cara: (1) berolah-raga secara teratur dan berkualitas dari segi kesehatan, (2) menjaga kesehatan dan kebersihan, (3) melaksanakan ibadah dengan baik dan khusyu, dan (4) menjaga perilaku sehari-hari sesuai dengan sunnah Rasulullah Muhammad SAW.



Kedua, mengkonsumsi makanan berkualitas dan bergizi, dengan cara: (1) meminum air dalam jumlah yang cukup, (2) bagi para ibu yang memiliki bayi hendaklah menyusui bayinya selama dua tahun penuh, (3) gemar mengkonsumsi madu sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW, (4) mengkonsumsi daging dalam jumlah yang cukup, dan (5) mengkonsumsi minyak zaitun, yang dihasilkan dari pohon zaitun, yang menurut Rasulullah Muhammad SAW, pohon zaitun adalah pohon yang diberkahi Allah SWT.


Ketiga, tidak mengkonsumsi makanan beracun dan haram, dengan cara: (1) tidak mengkonsumsi yang haram, seperti: bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih tidak menyebut nama Allah SWT; (2) Tidak mengkonsumsi khamar, minuman keras, atau minuman beralkohol; dan (3) mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal sebagaimana di tetapkan Allah SWT dan dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW.


Keempat, melakukan pengobatan dan pembuangan racun dari tubuh, atau detoksifikasi, dengan cara: (1) melakukan bekam sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai bagian dari upaya detoksifikasi; (2) selain detosifikasi bekam bermanfaat untuk meringankan otot yang kaku, dan mempertajam pandangan mata; dan (3) melakukan pengobatan sesuai dengan teknologi medis yang sedang berkembang, sebagai ikhtiar memperoleh kesembuhan atas suatu penyakit.


Selamat berikhtiar, semoga sehat, dan semoga Allah SWT meridhai…



Sumber: “Ath Thibbun Nabawi” yang diterbitkan oleh Granada Mediatama, Solo.

...

Minggu, 22 Januari 2012

INSPIRING TO DISCOVER

Istilah “inspiring to discover” dapat dimaknai sebagai “menginspirasi agar menemukan sesuatu”. Dalam konteks sosial, semangat “inspiring to discover” mendorong seorang manusia untuk berperan sebagai pemicu inspirasi bagi orang lain.


Orang yang mendapat inspirasi, pada akhirnya berhasil menemukan sesuatu, misal: kecerdasan (fathonah), kepercayaan (amanah), obyektivitas (shiddiq), dan informatif (tabligh). Inilah “inspiring to discover”.


Namun demikian setiap manusia hendaknya berhati-hati terhadap fenomena “inspiring to discover”, sebab bila orang yang menginspirasi adalah orang yang tidak bertaqwa, maka ia akan menginspirasi kesesatan; sehingga orang yang terinspirasi akan menemukan kesesatan, dan menjadikan kesesatan itu sebagai acuan pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku.



Allah SWT telah memperingatkan, “… Sesungguhnya kebanyakan dari manusia benar-benar hendak menyesatkan orang lain dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan (nilai-nilai Islam). Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas” (QS.6:119).



Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai….

Sabtu, 14 Januari 2012

FROM HERE

“From here”, artinya dari sini. Kata “sini” tidak selalu menunjuk tempat tertentu, melainkan dapat menunjuk pada orang tertentu. Ketika kata ”sini” difahami sebagai menunjuk pada orang tertentu, maka akan lebih baik jika orang tertentu itu adalah diri sendiri. Dengan demikian ”from here” dapat dimaknai sebagai ”dari diri sendiri”.


Allah SWT berfirman, ”Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku (Allah) ingat pula kepadamu. Bersyukurlah padaKu, dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu” (QS.2:152).


Dengan memperhatikan firman Allah SWT dalam QS.2:152, maka dapatlah difahami tentang pentingnya ingat kepada Allah SWT dan bersyukur padaNya. Hal penting lainnya adalah, bahwa ingat kepada Allah SWT dan bersyukur padaNya harus dimulai dari diri sendiri, atau dimulai ”from here”.


K.H. Abdullah Gymnastiar sering menyampaikan, ”Mulailah dari diri sendiri, mulai hari ini, dan mulai dari yang paling sederhana (kecil atau sedikit).”


Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya mulai ”from here”, mulai dari diri sendiri, mulai hari ini, dan mulai dengan mengingat Allah SWT dan bersyukur atas segala nikmatNya.


Pertanyaan berikutnya, ”Apa buktinya, bahwa seorang manusia ingat kepada Allah dan bersyukur padaNya?”


Sebaiknya pertanyaan ini tidak dijawab dengan kata-kata, melainkan dengan pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku. Dengan kata lain, seorang manusia hendaknya memiliki pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang membuktikan bahwa dirinya ingat kepada Allah dan bersyukur padaNya.


Setidak-tidaknya seorang manusia hendaknya memiliki pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang berada dalam koridor aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak.


Hal ini penting, agar ia dikenali sebagai pribadi yang berkarakter fathonah, amanah, shiddiq, dan tabligh.


Dengan demikian ia dapat berperan sebagai mujahiddin, uswatun hasanah, assabiquunal awwallun, dan sirajan muniran.


Inilah kontribusi seorang manusia ketika ia menerapkan konsepsi ”from here”, yaitu kontribusi bagi terbentuknya peradaban Islami yang transenden, humanis, dan emansipatori.


Selamat berikhtiar... semoga Allah SWT meridhai.

RENUNGAN: PERDA TENTANG MINUMAN KERAS

Dalam rangka mengendalikan peredaran minuman keras di daerahnya, beberapa Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menerbitkan Perda (Peraturan Daerah) tentang Minuman Keras.


Contoh: Pertama, Perda Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol.


Kedua, Perda Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol.


Ketiga, Perda Kabupaten Indramayu Nomor 15 Tahun 2006 tentang Larangan Minuman Beralkohol.


Oleh karena itu, masyarakat (terutama Umat Islam) terkejut, ketika Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia meminta agar perda-perda tersebut dievaluasi, karena bertentangan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.


Seharusnya ketika ternyata perda-perda tersebut berdampak baik buat masyarakat, maka seharusnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 direvisi, untuk memberi ruang bagi perbaikan kondisi psiko sosial masyarakat.


Ada fakta, sebagai berikut: Pertama, konsumsi bir Indonesia saat ini sebesar 100 juta liter per tahun.


Kedua, saat ini setiap tahunnya konsumen minuman keras di Indonesia meningkat sebesar 3 %.


Ketiga, saat ini 969 kasus kejahatan dan kekerasan dalam rumah tangga di Minahasa Utara dipicu oleh minuman keras.


Keempat, saat ini 79 % tindak kriminalitas umum di Sulawesi Utara terjadi akibat mabuk setelah mengkonsumsi minuman keras.


Kelima, saat ini angka kriminalitas di Bulukumba turun hingga 80 % setelah diberlakukan Perda Anti Miras.


Renungkanlah... sudah saatnya bangsa dan pemerintah negeri ini belajar dari kesalahan sebelumnya, agar bangsa dan negeri ini berubah semakin baik.


Referensi: Buletin Dakwah ”Al Islam”, Edisi 589 tanggal 13 Januari 2012.

Sabtu, 07 Januari 2012

AYO KITA FAHAMI...

Allah SWT berfirman, "Dia (Allah) memberi hikmah (kemampuan memahami) kepada siapapun yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang diberi hikmah, sesungguhnya ia telah dianugerahi banyak kebaikan. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali orang-orang yang mempunyai akal" (QS.2:269).

Melalui ayat ini, Allah SWT mengajak setiap manusia berikhtiar sehebat-hebatnya agar layak memperoleh hikmah dari Allah SWT, yaitu kemampuan memahami sebagian fenomena yang dijumpainya. Istilah "sebagian" digunakan untuk menjelaskan, bahwa berapapun banyaknya hal-hal yang difahami seseorang, maka sesungguhnya ia barulah memahami sebagian (bahkan sebagian kecil).

Seorang manusia yang telah memperoleh hikmah, akan mampu merancang kebaikan yang banyak, sebagai salahsatu bentuk ibadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin. Untuk itu ia harus berikhtiar agar layak mendapat hikmah, dengan bekerja keras dalam melatih kemampuan akalnya, sehingga ia akan dapat mengambil pelajaran atas setiap fenomena yang ia jumpai.

Selamat berjuang, semoga Allah SWT meridhai....

InsyaAllah...

RENUNGAN: IRAN VS AMERIKA SERIKAT

Allah SWT berfirman, "Mereka (kaum anti Islam) tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu (Islam), seandainya mereka sanggup..." (QS.2:217).

Firman Allah SWT dalam QS.2:217 ini relevan untuk memahami ancaman Amerika Serikat untuk menyerang Iran (negara kaum muslim). Dalam menekan dan bersiap menyerang Iran, maka Amerika Serikat akan dibantu oleh Israel dan NATO (kecuali Turki).

Di atas kertas, kekuatan Amerika Serikat, Israel dan NATO tidaklah sebanding dengan kekuatan Iran; namun Pemerintah, tentara, dan rakyat Iran telah siap untuk mempertahankan negerinya sebisa mungkin.

Satu hal yang sering dilupakan oleh Amerika Serikat, Israel, dan NATO adalah kekuatan Allah SWT. Selama ini Allah SWT memang belum memberikan adzab kepada Amerika Serikat, Israel, dan NATO berupa kekalahan dalam perang, tetapi bukan tidak mungkin bila Allah SWT berkenan maka Pemerintah, tentara, dan rakyat Iran dapat mengalahkan Tentara Amerika Serikat, Israel, dan NATO yang menyerang Iran. InsyaAllah...

Serangan Amerika Serikat, Israel, dan NATO sekali lagi membuktikan aktualita Al Qur'an di masa kini, terutama QS.2:217. Dengan kata lain, ketika mereka (Amerika Serikat, Israel, dan NATO) memusuhi Islam, maka secara tidak sadar mereka terus menerus membuktikan kebenaran firman Allah SWT yang tertera dalam Al Qur'an (Kitab Suci Umat Islam).