Minggu, 03 Juli 2011

INVENT THE FUTURE

Kata “invent” mengandung makna “merancang atau menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya”. Dengan demikian “invent” berkaitan dengan sesuatu yang baru. Sementara itu, kata “future” mengandung makna “sesuatu yang akan terjadi pada seseorang atau sesuatu di masa yang akan datang. Dengan demikian ”future” berkaitan dengan masa depan.


”Invent” merupakan kata dasar dari ”invention”, yang bermakna ”sesuatu yang dirancang atau diciptakan pertama kali” yang berarti ”penemuan”. Oleh karena itu, ”invent” juga dapat dimaknai sebagai ”menemukan”. Dengan demikian ”invent the future” dapat diartikan sebagai ”menemukan masa depan”.


Sesungguhnya masa depan seorang manusia, sudah jelas, yaitu ridha Allah SWT. Tetapi masa depan ini barulah dapat diperoleh, bila seorang manusia berkenan memenuhi syarat dan ketentuannya.


Syaratnya, seorang manusia haruslah mengisi hidup dengan aktivitas ibadah kepada Allah SWT, dan rahmatan lil’alamiin (bermanfaat optimal bagi lingkungan). Ketentuan yang harus dipenuhi tertuang dalam Al Qur’an, dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Al Hadist, dan dinasehatkan oleh mayoritas ulama. Oleh karena itu, seorang manusia harus hidup sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang dalam Al Qur’an, Al Hadist, dan nasehat mayoritas ulama.


Ada contoh, sebagai berikut: Seorang sahabat Rasulullah Muhammad SAW, yaitu Abu Hurairah RA, menjelaskan: ”Ahli suffah adalah para tamu kaum muslimin. Mereka tidak tinggal bersama keluarga, dan tidak memiliki harta. Jika Rasulullah Muhammad SAW mendapatkan sedekah, maka beliau mengirimkannya kepada ahli suffah. Jika Rasulullah Muhammad SAW menerima hadiah, maka beliau mengirimkan sebagian hadiah itu kepada ahli suffah.”


Ahli suffah adalah orang-orang yang tinggal di salah satu bagian masjid di masa Rasulullah Muhammad SAW, yang mengkhususkan diri mempelajari nilai-nilai Islam. Selanjutnya mereka (ahli suffah) akan menyebarkan nilai-nilai Islam ini ke wilayah-wilayah lain.


Sesungguhnya banyak perilaku teladan Rasulullah Muhammad SAW yang dapat dicontoh oleh setiap manusia. Dalam kisah yang diriwayatkan Abu Hurairah RA diuraikan perilaku Rasulullah Muhammad SAW terhadap ahli suffah, yang perilaku ini juga dapat dicontoh oleh setiap manusia.


Pada prinsipnya, setiap manusia dapat menemukan masa depannya, yaitu ridha Allah SWT, sepanjang ia berkenan: Pertama, mengakui Allah SWT sebagai Tuhan Semesta Alam, dan tiada Tuhan selain Allah SWT. Kedua, beribadah kepada Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Ketiga, berupaya rahmatan lil’alamiin.


Selamat mencoba, semoga Allah SWT berkenan meridhai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar