Senin, 18 Juli 2011

RENUNGAN: PEMBELA INDONESIA

Majalah Hidayatullah (Juni 2011) pada halaman 4 menulis, “Andai hari ini Indonesia diserbu oleh musuh, sebagaimana dulu Belanda dan Inggris menjajah kita; maka siapakah yang berani tampil untuk mempertahankan negara ini. Para santri yang setiap hari diajarkan makna jihad, akan serentak turun ke medan laga, berjuang membela bangsa, sembari meneriakkan kata-kata “Allahu Akbar”. Kata yang dulu diteriakkan Bung Tomo ketika mengusir penjajah (Inggris dan Belanda) dari Surabaya.”


Pada halaman 49 Majalah Hidayatullah menulis, “Tidak semua orang Islam berpikiran radikal dan suka tindakan teror. Dan tak semua yang berpikiran radikal pasti membunuhi orang. Logika seperti ini sama dengan logika tidak semua polisi dan aparat sebagai backing bandar judi dan narkoba. Jika ada 100 oknum polisi menjadi backing bandar narkoba, apa bisa institusi POLRI didesak untuk dibubarkan, setidaknya diprioritaskan untuk diawasi inteljen?”


Kedua tulisan pada Majalah Hidayatullah tersebut menggambarkan kegundahan Umat Islam atas situasi akhir-akhir ini. Umat Islam merasa dipojokkan, padahal sejarah negeri ini tak dapat dilepaskan dari peran Umat Islam. Nilai-nilai Islam-lah yang mempertajam perbedaan antara panjajah (Belanda dan Inggris) dengan Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Islam pula yang menyemangati para pemuda Indonesia, ketika melawan persenjataan berat Belanda dan Inggris.


Fakta semacam ini, juga terjadi di Irak. Ketika persenjataan berat Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya berhasil mengalahkan Militer Irak; maka Irak resmi dijajah. Kejutan muncul ketika pejuang-pejuang muslim tampil melawan para penjajah (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya), termasuk melawan pemerintah boneka bentukan penjajah, sampai hari ini.


Belajar dari sejarah, Umat Islam Indonesia harus bersabar, dan terus menerus berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945. Caranya dengan tetap tekun menjadi muslim, yang mempraktekkan Rukun Islam: syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji dengan sebaik-baiknya; seraya hidup toleran (prinsip Bhinneka Tunggal Ika) sebagai warga bangsa. Agar Umat Islam Indonesia dapat memberi kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar