MEMBANGUN MOTIVASI YANG RESPONSIF TERHADAP DINAMIKA SOSIAL
Senin, 26 Juli 2010
MAMPU BERDIRI SENDIRI
Pada bagian sebelumnya Socio Motivation pernah menyebutkan tentang “beralamat sendiri”, yang mengandung makna mandiri. Seseorang dikatakan telah beralamat sendiri, bila pemikiran, sikap, dan perilaku orang tersebut tidaklah dideterminir atau ditentukan oleh pihak lain di luar dirinya. Berbekal kemampuan, kepercayaan, dan potensi yang dimilikinya, orang tersebut menetapkan sendiri pemikiran, sikap, dan perilakunya.
Pengertian “berdiri sendiri” memiliki persamaan dan perbedaan dengan “beralamat sendiri”. Persamaannya, keduanya sama-sama mengandung makna mandiri. Hanya saja, beralamat sendiri belum memperhitungkan kemampuan menahan “badai sosial”, sedangkan berdiri sendiri sudah memperhitungkan kemampuan menahan “badai sosial”.
Badai sosial merupakan sesuatu yang lazim dialami oleh seorang manusia kapanpun dan di manapun ia berada. Semakin besar peran yang dimainkan oleh seseorang dalam mewujudkan kebajikan, maka akan semakin besar pula badai sosial yang menerpanya.
Sebagai contoh, seseorang yang berperan dalam upaya merubah perilaku sekelompok penjudi agar tidak lagi berjudi, akan diterpa oleh berbagai tekanan dan intimidasi dari pihak-pihak yang selama ini memperoleh keuntungan besar dari bisnis judi. Semakin besar peran orang tersebut dalam merubah perilaku penjudi, maka akan semakin besar pula tekanan dan intimidasi dari pihak-pihak yang mendukung perjudian.
Seseorang yang mampu berdiri sendiri, adalah seseorang yang pemikiran, sikap, dan perilakunya tidak dideterminir atau ditentukan oleh pihak lain di luar dirinya, melainkan dia sendirilah yang menentukannya. Berbekal kemampuan, kepercayaan, dan potensi yang dimilikinya, orang tersebut menetapkan sendiri pemikiran, sikap, dan perilakunya dalam menahan dan menepis badai sosial.
Contoh, seseorang yang merintis usaha rumah makan di lingkungan yang telah banyak berdiri rumah makan, maka selain harus menyajikan makanan yang halal dan sehat dalam suasana nyaman, ia juga harus memiliki kiat dan jaringan pertemanan yang siap menghadapi intimidasi dari pemilik rumah makan yang telah ada sebelumnya dan gangguan dari preman setempat.
Saat ini, berdiri sendiri merupakan suatu kemampuan yang penting bagi manusia, karena kemampuan ini menjadikan manusia dapat menghadapi badai sosial dengan mata terbuka, dan tetap fokus pada kebajikan yang diperjuangkan. Kebajikan merupakan perbuatan baik yang bermanfaat di dunia dan akherat bagi yang membantu dan yang dibantu.
Untuk itu, seseorang yang ingin memiliki kemampuan berdiri sendiri hendaknya bersungguh-sungguh membangun kecerdasannya. Ia juga harus terus menerus berinteraksi dengan orang-orang yang cerdas dunia dan cerdas akherat. Kata kuncinya, “Jangan pernah kehilangan kesempatan berbuat kebajikan, karena hidup di dunia hanya satu kali dan tak akan terulang kembali.”
mantab..do the best for your life....pak sekalian saya follow juga blog bapak...jangan lupa follow jg ya pak..terima kasih http://the-plick.blogspot.com/
yups, bener banget. karena kadang jika kita mengikuti alur dan pandangan orang lain maka kita serasa menjadi budak sosial. tapi disisi lain, agaknya kita harus lebih bijak dalam bertingkah. menghindari konfrontasi yang berlebihan akibat tindak-tanduk kita yang nyleneh munkin, walaupu itu benar.
Membangun Motivasi Yang Responsif Terhadap Dinamika Sosial
KETERANGAN SINGKAT TENTANG ARISTIONO NUGROHO
Aristiono Nugroho, adalah:
(1) Dosen, peneliti, dan pegiat agraria pada Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional dengan alamat Jl. Tata Bumi No.5 Banyuraden, Gamping, Sleman, Prov. D.I. Yogyakarta. Sejak 1999 - sekarang.
(2) Pengajar "Sosiologi Dakwah" pada Pondok Pesantren Takwinul Muballighin dengan alamat Condong Catur, Depok, Sleman, Prov. D.I. Yogyakarta. Sejak 2004 - 2011
(3) Motivator pada SAN Management dengan alamat Jl. Sonopakis Lor No.337 RT.04/DK.IX Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Prov. D.I. Yogyakarta. Sejak Oktober - Nopember 2010.
(4) Pengajar "Wawasan Sosial Umat" pada Lembaga Pelayanan Dakwah, Yayasan Pelita Umat Yogyakarta, dengan alamat Trini 01/16 Trihanggo, Gamping, Sleman. Sejak Januari 2011 - Juli 2011.
(5) Anggota Tim Ahli Pertanahan pada Dinas Pertanahan dan Pemetaan Prov. DKI. Jakarta antara tahun 2003 - 2005.
PARA MOTIVATOR
MARI BERBAGI MOTIVASI
Bagi Anda yang berkesempatan membaca blog ini, pengelola mengundang Anda untuk "Berbagi Motivasi". Caranya dengan menuliskan ide, pemikiran, atau pengalaman Anda yang berkaitan dengan motivasi pada kolom "komentar". Dengan demikian Anda telah berbagi pengetahuan kepada orang lain yang membaca blog ini, atau Anda telah "Berbagi Motivasi". Semoga kebajikan yang Anda lakukan diridhai Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
MOTIVASI UTAMA
Motivasi utama seorang manusia dalam berpikir, bersikap, bertindak, dan berperilaku adalah dalam rangka berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana diajarkan dalam nilai-nilai keagamaan.
OBSESI: RUMAH MOTIVASI
Besar keinginan saya untuk menyelenggarakan Rumah Motivasi, yaitu sebuah rumah yang memberi layanan motivasi pada masyarakat. Di rumah ini masyarakat dapat “mencharger” (mengisi) kembali semangatnya, dengan semangat yang baru, yang mendorongnya untuk beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin.
Rumah Motivasi melayani konsultasi motivasi bagi masyarakat. Selain itu Rumah Motivasi juga menyediakan buku, DVD, dan merchandise yang dapat membantu masyarakat meningkatkan motivasinya. Pada saat-saat tertentu, dan secara berkala, Rumah Motivasi menyelenggarakan Seminar Motivasi.
Semoga saya dapat mewujudkannya, atas perkenan dan ridha Allah SWT, insyaAllah...
Blog "SOCIO - MOTIVATION" dikelola oleh Aristiono Nugroho sejak Rabu 12 Mei 2010, dengan maksud berbagi motivasi dengan pembaca blog, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat pada umumnya.
Sebagai dosen Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, yang beralamat di Jl. Tata Bumi No.5 Yogyakarta, terbersit keinginan untuk berbagi motivasi, atau bila dibutuhkan siap menumbuh-kembangkan motivasi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu, Aristiono Nugroho siap bekerjasama dengan stasiun televisi, stasiun radio, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas untuk berbagi motivasi.
InsyaAllah, dalam seminggu sekali pada blog ini akan diposting artikel bernuansa sosio-motivation.
Terimakasih, selamat membaca, semoga bermanfaat, dan semoga Allah SWT meridhai....
Roadmap (peta jalan) seorang muslim, insyaAllah menjadikan seorang muslim mampu sukses menuju sukses. Definisi sukses bagi seorang muslim, adalah suatu kondisi di mana seorang manusia mampu menggapai ridha Allah SWT. Dengan demikian ukuran sukses seorang muslim adalah ridha Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu, dan masuklah dalam surgaKu” (QS.89:27-30).
Untuk menggapai sukses (ridha Allah SWT), seorang muslim harus melalui suatu proses, yang merupakan kegiatan utamanya ketika hidup di alam semesta (dunia). Proses tersebut terdiri dari dua kegiatan, yaitu:
Pertama, beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu” (QS.51:56).
Kedua, rahmatan lil’alamiin atau memberi manfaat optimal bagi alam semesta (lingkungan sekitar). Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan Kami tiada mengutusmu melainkan sebagai rahmatan lil’alamiin” (QS.21:107).
Untuk menjalankan proses tersebut (beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin), seorang manusia memiliki modal, yaitu segenap potensi yang ada pada dirinya.
Selain itu, dalam menjalankan proses (beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin), seorang manusia dapat menggunakan alat yang dapat ia siapkan dengan sebaik-baiknya, yaitu: harta, pangkat, jabatan, keluarga besar, nama baik, gelar, prestasi, dan semacamnya.
Agar seorang manusia dapat mempersiapkan alat menuju sukses dengan baik, maka ada syarat yang harus ia penuhi, yaitu:
Pertama, hidup dalam koridor nilai-nilai Islam, yaitu aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak.
Kedua, berkenan berpikir, bersikap, bertindak dan berperilaku fathonah (cerdas komprehensif), amanah (dapat dipercaya), shiddiq (obyektif), dan tabligh (informatif).
Ketiga, bersedia berperan sebagai mujahiddin (pejuang kebenaran), uswatun hasanah (teladan yang baik), assabiquunal awwalun (pionir, perintis, atau yang pertama kali melakukan suatu kebajikan), dan sirajan muniran (pencerah atau pemberi pengetahuan).
Keempat, menjadi bagian dan siap memberi kontribusi bagi terwujudnya peradaban Islami, yaitu: (1) peradaban yang transenden, atau peradaban yang berbasis pada kekuatan rohani yang kuat untuk beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin; (2) peradaban yang humanis, atau peradaban yang sesuai dengan fitrah manusia sebagai hamba Allah SWT, yang hanya mempertuhankan Allah SWT dan siap bekerjama dengan manusia lainnya dalam rangka mengekspresikan semangat hanya mempertuhankan Allah SWT.; dan (3) peradaban yang emansipatoris, atau peradaban yang bebas dari kejahiliahan tradisional, kejahiliahan modern, dan kejahiliahan pos modern.
Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai…
KABAR TERBARU: KERUSUHAN AMBON (MINGGU 11 SEPTEMBER 2011)
Hari Minggu, tanggal 11 September 2011, terjadi kerusuhan di Ambon. Akibat kerusuhan tersebut beberapa orang tewas, dan beberapa rumah di Desa Waringin dan Desa Ponegoro terbakar, akibatnya Umat Islam di kedua desa tersebut mengungsi di Masjid Agung Al Fatah, Ambon.
Kerusuhan bernuansa agama ini, hendaknya dapat diatasi oleh tokoh dan Umat Islam Ambon dengan pikiran jernih, agar tidak merusak semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hendaknya para tokoh Umat Islam di Ambon berkoordinasi dengan TNI, POLRI dan Pemerintah Kota Ambon untuk mengembalikan ketertiban dan keamanan di Ambon. Setiap muslim tentu sedih, ketika mengetahui saudaranya (Umat Islam) mengalami ketidak-amanan dan ketidak-nyamanan. Doa kami untuk Umat Islam di Ambon...
MS2 = Menjadi Saya Sendiri = Mampu berdiri sendiri. Terima Kasih atas motivasinya
BalasHapusmantab..do the best for your life....pak sekalian saya follow juga blog bapak...jangan lupa follow jg ya pak..terima kasih
BalasHapushttp://the-plick.blogspot.com/
artikel dan informasi yg mantafff pak......^_^
BalasHapuskunjungan balik dari http://sukmayudha1992.blogspot.com
yups, bener banget. karena kadang jika kita mengikuti alur dan pandangan orang lain maka kita serasa menjadi budak sosial.
BalasHapustapi disisi lain, agaknya kita harus lebih bijak dalam bertingkah. menghindari konfrontasi yang berlebihan akibat tindak-tanduk kita yang nyleneh munkin, walaupu itu benar.