Senin, 15 Agustus 2011

REMEMBER LINES

“Lines” dapat dimaknai sebagai “kata-kata yang diucapkan oleh aktor dalam penampilannya”, sedangkan ”remember” berarti ”ingatan tentang fakta atau sesuatu yang tersimpan dalam pikiran atau otak, yang dapat diekspresikan ketika dibutuhkan”. Dengan demikian secara singkat, ”lines” berarti ”kata-kata”, sedangkan ”remember” berarti ”ingatan”, maka ”remember lines” berarti ”kata-kata yang diingat”.


Setiap orang memiliki remember lines (kata-kata yang diingat), dan sebaik-baik remember lines adalah firman Allah SWT. Dengan demikian setiap manusia hendaknya mampu menjadikan firman Allah SWT sebagai remember lines. Hal ini tidak mustahil, karena saat ini banyak orang yang hafal Al Qur’an, yang disebut hafidz. Bagi yang belum mampu menghafal firman Allah SWT, hendaknya ia mampu menjadikan nilai-nilai Islam (bersumber dari Al Qur’an) sebagai remember lines.



Misalnya: Pertama, faham bahwa hidup seorang manusia harus berada dalam koridor aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak; Kedua, memiliki pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang fathonah (cerdas komprehensif), amanah (dapat dipercaya), shiddiq (obyektif), tabligh (informatif), istiqamah (konsisten), ikhlas (lapang dada karena Allah SWT), dan ridha (siap menerima hasil aktivitas sebagai wujud berserah diri kepada Allah SWT). Ketiga, bersedia berperan sebagai mujahiddin (pejuang agama/kebenaran), uswatun hasanah (teladan yang baik), assabiquunal awwalluun (orang yang pertama melakukan kebajikan), sirajan muniran (pencerah atau pemberi cahaya), dan rahmatan lil’alamiin (bermanfaat optimal bagi lingkungan). Keempat, menjadi bagian dari peradaban Islam yang transenden (merohani), humanis (sesuai dengan fitrah manusia), dan emansipatoris (bebas dari kejahiliahan masa lalu dan masa kini).


Caranya: Pertama, sejak bangun di pagi hari, buatlah komitmen bahwa kita harus mengisi hari ini dengan kebajikan, yaitu ibadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin. Hal ini akan menjadi bekal motivasi bagi kita.


Kedua
, sadarilah bahwa komitmen kita untuk mengisi hari ini dengan kebajikan adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Hal ini penting agar tidak terbersit kesombongan sedikitpun pada diri kita.


Ketiga
, jadikan pengalaman hari ini sebagai sesuatu yang inspirasional, atau mampu menginspirasi kita agar lebih kreatif lagi dalam berbuat kebajikan. Hal ini penting agar kita terhindar dari rasa bosan berbuat kebajikan, atau kecewa karena rendahnya dampak kebajikan kita.


Keempat, sadarilah bahwa pengalaman hari ini merupakan sesuatu yang penting bagi kita, di mana kebajikan kita kepada orang lain bukanlah untuk kepentingan orang tersebut, melainkan untuk kepentingan kita, yang ditugaskan oleh Allah SWT agar kita bertindak sebagai pelaku kebajikan.


Selamat mencoba, semoga Allah SWT meridhai...

1 komentar: