Seorang muslim disarankan untuk mempelajari kristologi, yaitu pengetahuan tentang Kristen; agar ia dapat mengerti tentang Kristen, yang dianut oleh sebagian manusia di bumi. Pengetahuan ini, insyaAllah akan menjadikan seorang muslim siap berinteraksi dengan penganut Kristen, dan sekaligus dapat terhindar dari pemurtadan.
Dalam Al Qur’an, Allah SWT menyebut penganut Kristen dengan istilah “Nasrani”. Allah SWT berfirman dalam QS.2:120, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu, hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar.” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka, setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi bersedia menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
Ada beberapa pengetahuan mendasar dalam kristologi yang perlu diketahui, antara lain: Pertama, penuhanan Yesus diajarkan oleh Paulus, dan dikukuhkan dalam Konsili (Musyawarah Uskup) di Nicea pada tahun 325 Masehi, yang dihadiri 318 Uskup, dipimpin oleh Kaisar Romawi, Constantine; Kedua, penuhanan Roh Kudus dikukuhkan dalam Konsili Konstantinopel I tahun 381 Masehi, yang dihadiri 150 Uskup, dipimpin oleh Kaisar Romawi, Theodosius; Ketiga, perayaan Natal baru mumcul pada abad ke-4, yang mengadopsi “Natalis Solis Invictus”, yaitu perayaan kelahiran Dewa Matahari.
Pengetahuan mendasar ini perlu difahami, sebagai pembeda antara Islam dengan Kristen, karena faktanya Islam dengan Kristen memang berbeda secara theologis (ketuhanan). Pengetahuan tentang perbedaan ini akan melatih masyarakat untuk siap berinteraksi dalam perbedaan.
Demikian sekilas tentang Kristologi, yang dapat membantu seorang muslim mengenali Kristen, sehingga siap berinteraksi sosial dengan penganut Kristen. Seorang muslim bersungguh-sungguh ber-Islam, tanpa memaksakan ke-Islam-annya pada orang lain (penganut Kristen). Karena memberi petunjuk (hidayah) adalah hak Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT telah memilihkan Agama Islam untuk manusia, maka janganlah mati melainkan dalam keadaan muslim (lihat QS.2:132). Meskipun sesungguhnya pula tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam, karena sudah jelas jalan yang benar dengan yang salah (lihat QS.2:256). Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah SWT hanyalah Islam (lihat QS.3:19). Oleh karena itu sangat mengherankan jika ada manusia mencari agama selain Islam (lihat QS.3:83). Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima agamanya itu (lihat QS.3:85).
Allah SWT telah mencukupkan nikmatnya pada manusia, melalui ridhanya terhadap agama Islam (lihat QS.5:3). Oleh karena itu perlu disiapkan sebagian anggota masyarakat yang akan mempelajari Islam (lihat QS.9:122). Sehingga umat manusia berkesempatan untuk ber-Islam, yang merupakan agama fitrah (sesuai sifat dasar manusia) yang dianugerahkan Allah SWT kepada manusia (lihat QS.30:30). Ketahuilah hanya agama yang suci (bebas dari mempertuhankan selain Allah SWT) yang diridhai oleh Allah SWT (lihat QS.39:3).
Oleh karena itu Allah SWT mengingatkan, bahwa kebenaran itu dari Tuhanmu (lihat QS.2:147 dan QS.18:29). Kalau kebenaran itu berdasarkan kebenaran manusia, maka terjadilah kekacauan di alam semesta (lihat QS.23:71). Oleh karena itu bila kebenaran telah datang, maka ketidak-benaran akan sirna (lihat QS.34:49). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah s.w.t. untuk menyampaikan kebenaran (lihat QS.35:24). Namun demikian ada manusia yang mendustakan kebenaran Allah SWT yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW (lihat QS.50:5).
Jika masih ada orang-orang yang tersesat, maka yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal (lihat QS.5:58). Allah SWT menimpakan kehinaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya (lihat QS. 10:100), karena Allah SWT telah memperlihatkan tanda-tanda yang terang bagi manusia, sebagai kaum yang berakal (lihat QS.29:35). Namun tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang mempunyai pikiran (lihat QS.3:7). Oleh karena itu, sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, pastilah Allah SWT akan melimpahkan kepada mereka keberkahan (kebahagiaan) dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Allah SWT, maka Allah SWT timpakan pada mereka kesulitan yang disebabkan hal-hal yang mereka usahakan (lihat QS.7:96).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar