Secara bebas “inspiring minds” dapat dimaknai sebagai “pemikiran yang menginspirasi”, yaitu: Pertama, pemikiran yang mampu membuat seseorang merasa, bahwa ia menginginkan suatu kebajikan, dan dapat melakukannya. Pemikiran ini mampu membuat seseorang merasa istimewa, karena telah merespon dinamika kehidupan dengan sikap dan tindakan yang istimewa, berupa kebajikan.
Kedua, pemikiran yang mampu memberi ide pada seseorang, sehingga ia dapat menyelesaikan masalah atau tugas kehidupannya dengan baik. Pemikiran ini mampu membuat seseorang merasa sanggup melakukan sesuatu, atau menjadikan sesuatu mewujud. Pemikiran ini juga mampu membuat seseorang percaya diri atau memiliki harapan untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan baik.
Pemikiran tidak selalu disampaikan dengan ucapan, melainkan dapat pula disampaikan dengan sikap, dan tindakan. Sikap dan tindakan yang baik menunjukkan adanya pemikiran yang baik. Seseorang yang ingin pemikirannya mampu menginspirasi kebajikan bagi orang lain, harus mengucap, bersikap, dan bertindak dalam koridor kebajikan.
Rasulullah Muhammad SAW pernah berikhtiar menjodohkan sahabatnya yang bernama Jabir, dengan putri Ziad bin Labid, yang juga sahabatnya, yang bernama Zulfah. Jabir adalah sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang ketaqwaannya tak lagi diragukan, tetapi ia miskin dan tidak tampan. Sementara itu, Zulfah seorang wanita yang shaleh, cantik, serta putri orang kaya dan terpandang.
Rasulullah Muhammad SAW berkata, “Wahai Jabir engkau orang yang bertaqwa. Derajat manusia ditentukan oleh ketaqwaan, bukan oleh kekayaan dan ketampanan. Oleh karena itu, sekarang berangkatlah engkau ke rumah Ziad bin Labid untuk melamar anaknya yang bernama Zulfah.”
Kata-kata Rasulullah Muhammad SAW telah memberi semangat pada Jabir untuk datang ke rumah Ziad bin Labid guna melamar putrinya yang bernama Zulfah. Ucapan Rasulullah Muhammad SAW mampu membuat Jabir merasa, bahwa ia sanggup melamar Zulfah. Ucapan ini mampu membuat Jabir merasa istimewa, karena ia berada pada posisi istimewa dan akan melamar seorang putri yang juga istimewa.
Ucapan Rasulullah Muhammad SAW juga mampu memberi ide pada Jabir, sehingga ia dapat menyelesaikan masalah atau tugas kehidupannya dengan baik. Ucapan ini mampu membuat Jabir merasa sanggup melamar Zulfah, atau menjadikan impiannya menikahi Zulfah mewujud. Ucapan ini juga mampu membuat Jabir percaya diri atau memiliki harapan untuk dapat mewujudkan cita-citanya menikahi Zulfah.
Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya mampu menjadikan pemikirannya sebagai pemikiran yang dapat diekspresikan dalam sikap dan tindakan, yang mampu menginspirasi orang lain agar bertaqwa kepada Allah SWT.
Selamat mencoba, semoga Allah SWT meridhai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar