Minggu, 23 Oktober 2011

QUALITY IN EVERYTHING WE DO

“Quality in everything we do”, atau “berkualitas bagi setiap pekerjaan kita”, merupakan pesan yang dapat menjadi pendorong bagi setiap manusia untuk bekerja dengan baik atau bekerja berkualitas.


Kualitas berkaitan dengan keadaan sesuatu yang berada pada kondisi benar, baik, dan indah. Pertama, sesuatu disebut “benar”, bila sesuai dengan fakta yang nyata (real) pada situasi tertentu. Kedua, sesuatu disebut “baik”, bila nyaman, menyenangkan, dan menarik hati. Ketiga, sesuatu disebut “indah”, bila menarik dan menyenangkan. Keempat, sesuatu disebut “benar, baik, dan indah”, bila sesuai dengan ketentuan “kebenaran, kebaikan, dan keindahan” yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.


Ketetapan Allah SWT tentang “kebenaran, kabaikan, dan keindahan” dapat dilihat pada Al Qur’an, yang kemudian dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Al Hadist, yang selanjutnya dinasehatkan oleh ulama salaf (ulama terdahulu) serta mayoritas ulama saat ini.


Allah SWT mengingatkan, bahwa kebenaran itu dari Allah SWT (lihat QS.2:147 dan QS.18:29). Kalau kebenaran itu berdasarkan kebenaran manusia, maka terjadilah kekacauan di alam semesta (lihat QS.23:71). Oleh karena itu, bila kebenaran telah datang, maka ketidak-benaran akan sirna (lihat QS.34:49). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran (lihat QS.35:24). Namun demikian ada manusia yang mendustakan kebenaran Allah SWT yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW (lihat QS.50:5).


Pernyataan tentang kebenaran sebagaimana yang telah diuraikan, sesungguhnya juga bermakna baik, dan indah. Dengan kata lain kebenaran menurut Allah SWT memiliki makna sebagai sesuatu yang benar, baik, dan indah. Tepatnya, yaitu benar, baik, dan indah yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT.


Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu bagi dirinya. Dan barangsiapa yang tersesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu atas dirinya. Dan tidaklah seseorang yang berdosa akan memikul dosa orang lain. Dan Kami (Allah) tidak akan mengazab hingga Kami utus rasul terlebih dahulu” (QS.17:15).


Petunjuk Allah SWT tentang sesuatu yang benar, baik, dan indah diuraikan dalam Al Qur’an, yang diturunkan oleh Allah SWT, yang isinya terpelihara atas kehendakNya.


Allah SWTmenjelaskan, ”Sesungguhnya Kami (Allah) yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya” (QS.15:9).


Oleh karena itu, bagi setiap kita (manusia) yang ingin“quality in everything we do”, maka wajiblah ia mengikuti petunjuk Allah SWT dalam Al Qur’an. Setiap kita hendaknya bersyukur, atas perkenan Allah SWT menyampaikan petunjukNya dalam Al Qur’an.




Allah SWT menjelaskan, ”… sesungguhnya (Al Qur’an) diturunkan dengan ilmu Allah …” (QS.11:14).




Dengan demikian, “Kitab ini (Al Qur’an) tidak ada keraguan di dalamnya, dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS.2:2).



Untuk memahami petunjuk Allah SWT dalam Al Qur’an, maka setiap kita hendaklah berkenan memperhatikan segenap fenomena yang ada di bumi.


Allah SWT mengingatkan, “Dan tidakkah mereka berjalan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana akibat orang-orang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka. Orang-orang itu juga mengolah bumi serta memakmurkannya melebihi dari yang mereka makmurkan. Dan datanglah kepada mereka rasul-rasulNya dengan keterangan-keterangan yang nyata. Maka Allah tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” (QS.30:9).


Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai...

1 komentar:

  1. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu bagi dirinya. Dan barangsiapa yang tersesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu atas dirinya. Dan tidaklah seseorang yang berdosa akan memikul dosa orang lain. Dan Kami (Allah) tidak akan mengazab hingga Kami utus rasul terlebih dahulu” (QS.17:15).
    (jadi dalam hal ini tidak berjama'ah)
    apa kabar...... smg sll dalam lindungan Alloh SWT .

    BalasHapus