“Hope for strength”, atau “berharap memiliki kekuatan” wajar dimiliki oleh setiap manusia. Dengan kata lain, setiap manusia berhak untuk berharap memiliki kekuatan.
Saat berharap (hope), seorang manusia menginginkan sesuatu terjadi. Oleh karena itu, saat hope for strength, seorang manusia menginginkan kekuatan menjadi bagian dari dirinya.
Kekuatan (strength) memiliki makna: Pertama, strong, yaitu seseorang yang memiliki kekuatan dalam arti fisik. Kedua, influence, yaitu seseorang yang memiliki daya (kekuatan non fisik) untuk mempengaruhi. Ketiga, being brave, yaitu seseorang yang menjadi berani untuk melakukan sesuatu. Keempat, good qualities, yaitu seseorang yang mampu menjadikan sesuatu lebih baik, lebih efektif, lebih efisien, atau lebih indah. Kelima, value, yaitu seseorang yang menjadikan sesuatu lebih bernilai dari sebelumnya.
Saat berhasil membebaskan Kota Mekah dari kekuasaan Kaum Kafir Quraisy, Rasulullah Muhammad SAW menyatakan, ”Wahai segenap manusia. Sebarkanlah perdamaian (salam), berilah makanan, pererat hubungan sosial (silaturahim), dan shalatlah pada malam hari, saat seluruh manusia sedang terlelap. Jika melakukan itu, maka kalian akan memasuki surga dengan selamat.”
Pesan Rasulullah Muhammad SAW menunjukkan, bahwa hope for strength akan tercapai, apabila seorang manusia berkenan: Pertama, berdamai, baik berdamai dengan diri sendiri maupun orang lain, sepanjang berada dalam koridor nilai-nilai Islam. Kedua, membantu orang lain sesuai kemampuan, agar orang tersebut dapat beribadah kepada Allah SWT dan dapat rahmatan lil’alamiin. Ketiga, mempererat hubungan sosial di jalan dakwah dan dalam rangka dakwah. Keempat, shalat malam hari atau shalat tahajud sebagai sarana lebih mendekatkkan diri kepada Allah SWT selain shalat lima waktu.
Ketika seorang manusia berkenan menjalankan pesan Rasulullah Muhammad SAW hingga Allah SWT ridha kepadanya, maka insyaAllah ia akan memasuki surga dengan selamat. Saat itulah, hope for strength menjadi kenyataan.
Allah s.w.t. telah mengajarkan, “…Barangsiapa yang memuliakan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya adalah dari ketaqwaan hati” (QS.22:32).
Berdasarkan firman Allah SWT dalam QS.22:32 maka diketahui, bahwa sepanjang hope for strength yang ada pada diri seorang manusia adalah dalam rangka memuliakan syiar-syiar Allah SWT, maka ia akan tergolong sebagai orang yang bertaqwa.
Dengan berbekal ketaqwaan, seorang manusia akan dengan penuh semangat berikhtiar untuk berdamai, membantu orang lain, mempererat hubungan sosial, dan shalat malam. Tujuannya hanya satu, yaitu beribadah kepada Allah SWT untuk menggapai ridhaNya.
Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar