Minggu, 02 Oktober 2011

INSPIRING AND INNOVATION

“Inspiring and Innovation” berarti menginspirasi dan menginovasi. Harapannya, setelah membaca artikel ini Anda mendapat inspirasi dan mampu melakukan inovasi kebajikan dalam koridor nilai-nilai Islam. Demikian pula ketika Anda membaca buku yang ditulis oleh Amr Khalid dengan judul “Risalah ‘ala al-Khathy al Habib”.


Pada tahun 2009 buku tersebut telah diterjemahkan oleh Mansur dengan judul “Jejak Rasul: Membedah Kebijakan dan Strategi Politik dan Perang”, yang diterbitkan oleh A’Plus Books, Yogyakarta.


Buku ini mendeskripsikan riwayat hidup Rasulullah Muhammad SAW, sebagai pribadi manusia yang istimewa, yang dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi utusanNya. Perjalanan hidup Rasulullah Muhammad SAW yang menunjukkan keindahan pribadi seorang utusan Allah SWT, sesungguhnya juga dapat inspiring and innovation bagi setiap manusia.


Seorang manusia yang berkenan memahami riwayat hidup Rasulullah Muhammad SAW akan terinspirasi untuk menjadi pribadi yang indah. Pribadi yang yang dibangun dengan semangat taqwa kepada Allah SWT. Semangat ini didukung oleh kualitas pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang fathonah (cerdas komprehensif), amanah (terpercaya), shiddiq (obyektif), dan tabligh (informatif). Riwayat dan ajaran Rasulullah Muhammad SAW memang menginspirasi, dan memberi kesempatan bagi setiap manusia untuk melakukan inovasi kebajikan dalam koridor nilai-nilai Islam.


Setelah memahami riwayat dan ajaran Rasulullah Muhammad SAW, maka seorang manusia akan mengerti bahwa menjadi pribadi FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh) akan memposisikan seorang manusia berada pada posisi taqwa kepada Allah SWT.


Setelah memahami riwayat dan ajaran Rasulullah Muhammad SAW, maka seorang manusia akan terinspirasi untuk menjadi pribadi yang dengan bekal FAST siap berperan untuk menjadi mujahiddin (pembela kebenaran), uswatun hasanah (teladan yang baik), assabiquunal awwalluun (pionir kebajikan), dan sirajan muniran (pencerah).


Dengan demikian seorang manusia berkesempatan untuk melakukan inovasi bagi kontribusinya dalam peradaban yang transenden (mempertuhankan Allah SWT), humanis (sesuai fitrah manusia sebagai hamba Allah SWT), dan emansipatoris (bebas dari kejahiliahan tradisional, modern, dan pos-modern).


Rasulullah Muhammad SAW pernah memberi contoh, ketika beliau ditekan oleh Kaum Quraisy. Tekanan itu disampaikan oleh paman beliau, Abu Thalib, yang kemudian direspon oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai berikut:


“Wahai paman, andai saja matahari diberikan oleh mereka (Kaum Quraisy) di tangan kananku, dan bulan diberikan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan dakwahku. Niscaya aku tidak akan pernah meninggalkan dakwah ini. Sampai Allah SWT berkenan membangkitkan Islam, atau aku meninggal karena mempertahankan Islam.”



Respon Rasulullah Muhammad SAW ini merupakan respon yang inspiratif, dan mendorong mereka yang memahaminya untuk berkenan melakukan inovasi dakwah dan kebajikan dalam koridor nilai-nilai Islam.



Demikianlah, sudah selayaknya Rasulullah Muhammad SAW inspiring and innovation bagi warga negara Indonesia, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berbekal semangat Bhinneka Tunggal Ika, dapat menjadi negara yang diridhai Allah SWT.



Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar